Puasa (Fasting)
0

Panduan Menjalani Puasa Saat Terkena Maag

Maag saat puasa memang rasanya bisa menjadi suatu halangan ibadah di bulan Ramadan atau Dzulhijjah seperti sekarang ini. Gejala maag yang ditandai dengan perut nyeri, mual, kembung, dada rasanya perih, memang bisa menjadi alasan Anda batal untuk berbuka puasa.

Namun, sebetulnya maag bukan menjadi penghalang yang cukup berarti untuk memaksimalkan ibadah selama hari-hari puasa Anda berlangsung. Dengan panduan ini, Anda bisa menjalani puasa tanpa khawatir maag akan menyerang.

Pentingnya berhati-hati dalam menjalani puasa saat terkena maag

Puasa memang mengubah kebiasaan makan Anda yang biasanya dilakukan pagi dan siang hari menjadi malam hari.

Maka dari itu, tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi kembali dari jadwal kerja yang biasanya terhadap pola makan yang baru.

Perubahan ini rentan menyebabkan peningkatan asam lambung saat perut kosong. Hal ini tentunya dapat berdampak pada orang-orang yang memiliki penyakit maag.

Meski memang puasa bisa memperbaiki gejala yang ada, hal ini belum tentu berlaku untuk pasien dengan maag yang sudah kronis.

Itu sebabnya, ada baiknya Anda yang termasuk dalam kelompok ini berkonsultasi kepada dokter / tenaga kesehatan sebelum menjalani puasa.

Panduan bagi yang memiliki maag saat puasa

Meski sudah minum obat, terkadang maag tetap bisa kambuh saat puasa. Umumnya, ada beberapa dasar aturan makan yang bisa membantu kelancaran puasa.

1. Usahakan selalu sahur

Maag umumnya bisa dicegah jika Anda selalu mengusahakan sahur setiap akan puasa, jangan biasakan puasa tanpa sahur.

Mungkin Anda bisa satu atau dua kali tidak sahur karena berbagai alasan. Namun, jika hal ini berlangsung terus-menerus, Anda meningkatkan risiko kekambuhan maag.

Maag Anda bisa kambuh di jam-jam puasa terutama saat siang hari dari pukul 10 pagi hingga pukul 12 siang. Untuk menyiasatinya, Anda bisa makan pada waktu mendekati imsak.

Saat sahur, sebaiknya konsumsilah karbohidrat atau makanan yang lambat dicerna saat sahur. Pemilihan makanan penting agar Anda tidak mudah lapar dan lemas di siang hari.

Selain nasi, makanan berkarbohidrat lainnya yang juga bisa Anda konsumsi adalah kurma dan pisang.

2. Berbuka tepat waktu

Kesibukan Anda dalam bekerja ataupun kemacetan parah saat Anda menuju pulang, terkadang menjadi alasan Anda untuk menunda buka puasa.

Berbuka puasa tepat waktu sangat penting untuk mencegah maag Anda kambuh, jangan membiasakan menunda-nunda waktu berbuka puasa.

Hindari minuman berbuka puasa yang mengandung kafein. Buatlah jadwal makan yang baru selama bulan puasa ini.

Selain itu, jangan makan dengan porsi yang terlalu banyak dalam satu waktu, sebab kebiasaan ini akan membuat organ lambung kesulitan dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memecah makanan.

Jika Anda sebelumnya makan tiga kali sehari, Anda bisa mengubahnya menjadi empat atau lima kali dari waktu berbuka puasa hingga waktu imsak dengan porsi masing-masing yang lebih sedikit.

Hal ini bertujuan agar Anda tidak kekenyangan.

3. Konsumsi makanan yang kaya serat saat sahur

Pastikan saat sahur, Anda mengonsumsi makanan yang kaya akan serat. Serat banyak ditemukan pada buah, sayur, kacang-kacangan, beras, agar-agar, dan gandum.

Makanan yang kaya akan serat biasanya mengandung karbohidrat kompleks. Karbohidrat jenis ini membutuhkan waktu yang lambat untuk diserap ke dalam sistem tubuh.

Makanan kaya serat ini dapat memperlambat pengosongan lambung. Mengapa hal ini penting?

Karena jika lambung penderita maag kosong, asam lambung Anda dapat mengiritasi dinding lambung dan mengakibatkan rasa perih. Hal ini dapat meningkatkan risiko maag kambuh saat puasa.

4. Menghindari makanan pemicu maag

Saat sahur dan berbuka puasa, Anda harus menghindari makanan yang dapat membuat asam lambung naik.

Hindari makanan berlemak, karena makanan yang banyak mengandung lemak dapat meningkatkan peradangan pada selaput lambung.

Para dokter di University of Maryland Medical Center merekomendasikan agar pasien dengan gastritis (maag) menghindari makanan olahan yang mengandung gula (selain lemak trans).

Mi dan pasta merupakan contoh makanan olahan yang bisa mengiritasi selaput lambung. Makanan pedas semacam cabai rawit, mustard, dan saus sambal yang juga dapat memperburuk gejala gastritis.

Jangan makan makanan yang digoreng atau yang tinggi kandungan lemaknya bila Anda tidak ingin maag kambuh saat puasa. Masaklah makanan dengan cara dipanggang, direbus, atau dikukus.

Bila Anda masih memiliki pertanyaan atau kekhawatiran seputar menjalani puasa saat maag, konsultasikanlah kepada tenaga kesehatan untuk mendapatkan solusinya.

Satya Medica Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.


Referensi :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *