Sebagian orang mungkin pernah memiliki trauma yang sulit dihilangkan. Untuk menghapus trauma tersebut, ada beberapa cara menghilangkan trauma yang bisa Anda coba lakukan. Meski tidak mudah, cara ini mungkin bisa membantu Anda bangkit dari keterpurukan dan kembali bersemangat menjalani hidup.
Trauma yang dialami seseorang bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya menjadi korban pemerkosaan atau kekerasan fisik, kehilangan orang tersayang, hingga menjadi korban bencana alam atau kecelakaan.
Jika tidak diatasi dengan tepat, trauma psikologis bisa memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari kondisi fisik, kesehatan mental, hingga perilaku dan interaksi sosial.
Beberapa Cara Mengatasi Trauma
Cara menghilangkan trauma pada setiap orang umumnya berbeda-beda. Jika Anda mengalami trauma dan ingin mengatasinya, sebaiknya konsultasikan lebih dahulu ke dokter atau psikolog. Tujuannya adalah agar dokter atau psikolog dapat menentukan penanganan yang paling efektif sesuai dengan kondisi Anda secara menyeluruh.
Akan tetapi, secara umum, ada sejumlah cara yang dapat digunakan untuk mengatasi trauma, yaitu:
1. Cerita ke orang terdekat
Menceritakan kejadian traumatis yang pernah dialami kepada orang terdekat atau support system yang Anda percaya bisa menjadi langkah sederhana dan efektif untuk mengatasi trauma.
Cara ini dapat membuat Anda merasa lebih baik dan tidak merasa sendiri. Dukungan dari orang terdekat akan cukup berpengaruh dalam meringankan rasa takut dan beban yang Anda rasakan.
2. Curahkan melalui tulisan
Mencoba menceritakan kejadian yang dialami atau hal yang dirasakan melalui tulisan juga dapat menjadi metode yang efektif sebagai cara menghilangkan trauma.
Cara ini dapat Anda coba apabila Anda merasa sungkan untuk bercerita kepada orang lain perihal perasaan yang mengganggu Anda. Awalnya, Anda mungkin merasa tidak nyaman. Namun, seiring berjalannya waktu, Anda bisa merasa lebih rileks dalam menuangkan perasaan lewat tulisan.
Menulis tidak hanya dapat digunakan sebagai media bercerita saja, tetapi juga sebagai tempat untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan terdalam terkait hal-hal traumatis yang pernah Anda alami.
3. Alihkan perhatian pada kegiatan yang menarik
Tidak jarang kejadian traumatis dapat muncul kembali dalam ingatan Anda, baik melalui mimpi buruk atau mungkin kejadian yang dianggap hampir serupa. Misalnya, ketika mendengarkan berita tentang kecelakaan lalu lintas, Anda mungkin akan kembali teringat pada kecelakaan hebat yang pernah Anda alami.
Untuk mengatasinya, sebisa mungkin Anda menjauhkan diri dari paparan informasi mengenai peristiwa yang berkaitan dengan kejadian traumatis yang pernah Anda alami. Namun, pahamilah bahwa reaksi Anda terhadap berita tersebut merupakan sesuatu yang normal, kemudian coba tenangkanlah diri Anda secara perlahan.
Jika merasa kurang nyaman terhadap hal yang dapat memunculkan kembali ingatan pahit di benak dan pikiran Anda, cobalah untuk mengalihkan perhatian dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti melakukan hobi, menonton film, atau aktivitas lain yang menyenangkan.
4. Hadapi ketakutan yang dirasakan
Cara menghilangkan trauma yang satu ini memang tidak mudah, yaitu dengan mengingat kembali kejadian traumatis yang dialami, lalu mencoba untuk mengatasi rasa takut yang menyertainya. Hal ini dapat membantu mengendalikan apa yang Anda rasakan secara bertahap.
Cobalah untuk berdamai dengan kejadian traumatis yang Anda alami. Pikirkan bahwa Anda harus bisa menghadapi dan melawan rasa takut untuk mengembalikan kualitas hidup Anda.
Namun, perlu diingat bahwa cara ini perlu dilakukan ketika Anda sudah siap. Untuk memulainya, Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Mengenali Trauma yang Memerlukan Perhatian Serius
Seiring berjalannya waktu, ketakutan yang dialami akibat peristiwa traumatis umumnya dapat hilang secara alami. Namun, sebagian orang bisa mengalami trauma secara terus-menerus hingga menimbulkan stres dan rasa takut yang berlebihan. Trauma semacam ini dikenal sebagai PTSD (post-traumatic stress disorder).
Untuk mengatasi PTSD, dibutuhkan psikoterapi yang dipandu secara langsung oleh psikiater. Psikiater akan akan membantu penderita PTSD memahami, mengelola, dan mengembangkan cara yang spesifik untuk menghilangkan trauma.
Selain itu, penggunaan obat antidepresan dan pereda cemas mungkin juga dibutuhkan, apabila penderita PTSD sudah mengalami depresi atau gangguan cemas. Penderita juga bisa diajarkan teknik-teknik tertentu untuk menurunkan tingkat stres yang disebabkan oleh trauma, misalnya dengan terapi EFT.
Menghilangkan trauma memang bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Jika Anda merasa tidak dapat melakukannya sendiri, janganlah segan untuk meminta bantuan orang terdekat atau bantuan ahli, seperti psikiater atau psikolog.
Referensi :
- Miao, et al. (2018). Post-Traumatic Stress Disorder: From Diagnosis to Prevention. Military Medical Research, 5, pp. 32.
- Watkins, L.E., Sprang, K.R., & Rothbaum, B.O. (2018). Treating PTSD: A Review of Evidence-Based Psychotherapy Interventions. Frontiers in Behavioral Neuroscience, 12, pp. 258.
- American Psychological Association (2019). How to Cope with Traumatic Stress.
- American Psychological Association. Trauma.
- National Institutes of Health (2019). National Institute of Mental Health. Post-Traumatic Stress Disorder.
- Victoria State Government Australia (2016). BetterHealth Channel. Trauma – Reaction and Recovery.
- Royal College of Psychiatrists UK (2016). Coping After a Traumatic Event.
- Robinson, L., Smith, M., & Segal, J. Help Guide (2020). Emotional and Psychological Trauma.
- KidsHealth, Nemours (2018). For Kids. Talking About Your Feelings.
- Purcell, M. Psych Central (2020). The Health Benefits of Journaling.
- Kraybill, O.G. Psychology Today (2018). Trauma Processing: When and When Not?
- Psychology Today (2020). Trauma. What is Trauma?
- Tull, M. Verywell Mind (2019). Using Distraction for Coping With Emotions and PTSD.
- WebMD (2020). What Are the Treatments for PTSD?
- WebMD (2018). Self-Care and Recovery After Trauma.