Vaksin HPV atau human papillomavirus dapat mengurangi risiko kanker serviks. Vaksin ini disarankan untuk orang yang belum menikah atau belum aktif secara seksual agar perlindungannya bekerja lebih baik. Lalu, bagaimana dengan pemberian vaksin HPV setelah menikah?
Sekilas tentang vaksin HPV
Satya Medica, Riyadh – Selain mengurangi risiko kanker serviks, vaksin HPV berguna untuk melindungi Anda dari kutil kelamin dan kanker pada bagian tubuh lainnya, seperti:
- anus,
- penis,
- orofaringeal,
- vulva, dan
- vagina.
Oleh karena itu, vaksin HPV bisa diberikan untuk laki-laki dan perempuan.
Ada tiga macam vaksin HPV yang diberikan berdasarkan jenis-jenis virus yang dicegah. Inilah ragamnya.
- Vaksin kuadrivalen atau Gardasil: mencegah HPV tipe 6, 11, 16, dan 18.
- Vaksin 9-valen atau Gardasil 9: mencegah empat tipe HPV di atas sekaligus tipe 31, 33, 45, 52, dan 58.
- Vaksin bivalen atau Cervarix: mencegah HPV tipe 16 dan 18.
Sebenarnya, vaksin HPV direkomendasikan untuk remaja usia 11 – 12 tahun, tetapi bisa dimulai pada usia 9 tahun.
Perlu Anda Ketahui
Mulai tahun 2022, Kemenkes RI memberikan dosis vaksin HPV untuk siswi sekolah dasar kelas 5 dan 6 di 131 kabupaten atau kota di delapan provinsi di Indonesia.
Efektivitas vaksin HPV setelah menikah
Berdasarkan usia rekomendasi di atas, vaksin HPV paling baik diberikan pada remaja yang belum pernah berhubungan seksual. Lantas, apakah boleh vaksin HPV setelah menikah?
Ya, tentu vaksin kanker serviks dewasa bisa diberikan untuk wanita yang sudah menikah. Bahkan jika Anda pernah terinfeksi salah satu tipe HPV, Anda tetap bisa mendapatkan perlindungan vaksin HPV.
Pasalnya, vaksin HPV bisa melindungi Anda dari jenis HPV yang belum pernah menginfeksi Anda.
Perlu diingat, vaksin bukanlah obat yang bisa menyembuhkan infeksi menular seksual.
Jika Anda sudah menikah dan bergonta-ganti pasangan seksual, Anda tidak perlu melengkapi semua jenis vaksin HPV.
Pasalnya, ada kemungkinan Anda telah terpapar beberapa virus sebelum vaksinasi sehingga efektivitas vaksin HPV yang diberikan setelah menikah relatif rendah.
Bila sudah menikah, tapi hanya memiliki satu pasangan seksual—begitu pun dengan pasangan Anda—Anda pun disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV lengkap.
Jika hanya memiliki satu pasangan seksual, kemungkinan terpapar salah satu atau berbagai tipe HPV pun rendah, sehingga vaksin lebih efektif melindungi Anda dari infeksi.
Menurut studi terbitan Vaccines (2021), vaksin kanker serviks ini bisa diberikan untuk wanita dewasa yang sudah menikah pada usia di atas 26 tahun hingga 45 tahun.
Kelompok usia ini tetap bisa mendapatkan manfaat vaksin HPV setelah menikah karena mungkin berisiko terinfeksi virus HPV yang lain.
Ketentuan vaksin HPV setelah menikah
Menurut Centers for Disease Prevention and Control (CDC), jika Anda berumur 26 tahun ke bawah, Anda bisa mendapatkan tiga dosis vaksin penuh.
Bila Anda pernah vaksin sebelum menikah, tetapi tidak memenuhi semua dosisnya, Anda pun bisa mengikuti vaksin susulan, asalkan maksimal berusia 26 tahun.
Akan tetapi, bila Anda berusia 27 – 45 tahun, Anda bisa konsultasi dengan tim medis agar bisa mendapatkan manfaat vaksin HPV yang optimal setelah menikah.
Vaksin saat hamil pun tidak direkomendasikan. Jadi, Anda harus menunda vaksin HPV hingga melahirkan.
Apabila setelah vaksin Anda hamil, dosis kedua dan ketiga juga harus menunggu hingga Anda melahirkan.
Tunda pula vaksinasi bila Anda mengidap penyakit akut yang sedang atau berat hingga sembuh.
Anda bisa mendapatkan vaksin dewasa ini meskipun memiliki penyakit akut ringan seperti diare, infeksi saluran pernapasan atas ringan (dengan atau tanpa demam).
Jadi, vaksin HPV setelah menikah sebenarnya diperbolehkan, tetapi ada kemungkinan efektivitasnya menurun.
Hal ini dikarenakan bisa jadi Anda sudah terkena salah satu atau beberapa tipe virus HPV.
Meski demikian, vaksin kanker serviks untuk wanita yang sudah menikah juga baik untuk melindungi tipe virus HPV lain yang belum pernah menginfeksi Anda.
Jika belum berusia 27 tahun, Anda bisa mendapatkan tiga dosis atau mengikuti dosis susulan apabila sebelum menikah sudah mendapatkan dosis pertama atau kedua.
Namun, konsultasikan dengan tim medis sebelum vaksin bila Anda sudah berusia 27 – 45 tahun, apalagi jika memiliki banyak pasangan seksual. Ini berguna agar mendapatkan manfaat vaksin yang optimal.
___
Referensi :
- Food and Drug Administration. (2022). Retrieved 24 May 2022, from https://www.fda.gov/files/vaccines,%20blood%20&%20biologics/published/Package-Insert—Gardasil.pdf
- HPV Vaccine | What Is the HPV Vaccination. (2022). Retrieved 24 May 2022, from https://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex/hpv/should-i-get-hpv-vaccine
- Human Papillomavirus (HPV) Vaccines. (2022). Retrieved 24 May 2022, from https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/infectious-agents/hpv-vaccine-fact-sheet
- Human Papillomavirus (HPV) Vaccination: What Everyone Should Know. (2021). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 24 May 2022, from https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/hpv/public/index.html
- HPV vaccine: Get the facts. (2022). Retrieved 24 May 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hpv-infection/in-depth/hpv-vaccine/art-20047292
- Kamolratanakul, S., & Pitisuttithum, P. (2021). Human Papillomavirus Vaccine Efficacy and Effectiveness against Cancer. Vaccines, 9(12), 1413. doi: 10.3390/vaccines9121413
- HPV Vaccination Recommendations. (2021). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 24 May 2022, from https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/hpv/hcp/recommendations.html
- Ask the Experts about Human Papillomavirus (HPV) Vaccines – CDC experts answer Q&As. (2022). Retrieved 24 May 2022, from https://www.immunize.org/askexperts/experts_hpv.asp
- Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin Imunisasi Rutin, Salah Satunya HPV. (2022). Retrieved 24 May 2022, from https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220423/2939708/39708/