PencernaanPenyakit Dalam
0

Apakah BAB Berdarah Bisa Sembuh Sendiri? Ini Jawabannya

BAB berdarah tentu merupakan tanda suatu penyakit tertentu. Namun, apakah BAB berdarah bisa sembuh sendiri? Pasalnya, darah yang keluar dari feses tidak selalu menimbulkan penyakit.

Oleh karena itu, pertanyaan tersebut kerap terlintas di pikiran. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui jawabannya.

Apakah BAB berdarah bisa sembuh sendiri?

Sebenarnya, kondisi darah yang keluar dari dubur atau ada pada feses bisa saja sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, hanya terdapat beberapa kondisi.

Berikut adalah kondisi yang membuat BAB berdarah dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan medis.

1. Gastroenteritis

Gastroenteritis adalah salah satu penyakit di sistem pencernan yang ditandai dengan diare berdarah dan muntah.

Penyakit ini biasanya muncul akibat keracunan makanan. Penyebab BAB berdarah akibat gastroenteritis adalah infeksi bakteri.

Penyakit gastroenteritis biasanya bisa sembuh sendiri dalam jangka waktu satu minggu. Seiring membaiknya gejala, BAB berdarah yang timbul pun bisa sembuh sendiri.

2. Fisura ani

Penyakit fisura ani adalah luka atau robekan kecil pada jaringan tipis atau mukosa di dalam anus.

Kondisi ini biasanya muncul akibat gesekan antara otot anus dengan feses yang berukuran cukup besar atau bertekstur keras dan kering saat BAB.

Umumnya, feses yang keras dan besar muncul akibat Anda mengalami konstipasi atau sembelit.

Sebagian besar kasus fisura ani bisa pulih tanpa obat. Oleh karena itu, BAB berdarah bisa sembuh sendiri jika diakibatkan oleh kondisi ini.

3. Wasir stadium I

Stadium wasir ini menandakan kondisi ambeien yang masih ringan. Gejala utamanya tidak terlalu terlihat karena pembuluh darah pada bantalan anus membengkak di bagian dalam dan tidak keluar dari lubang dubur.

Akan tetapi, kondisi ini bisa membuat Anda buang air besar yang disertai dengan darah. Penyebabnya adalah darah yang mengumpul dan membengkak pada pembuluh darah.

Jadi, apakah BAB berdarah bisa sembuh sendiri? Ya, hanya jika ambeien masih berada pada stadium I.

4. Angiodisplasia

Angiodisplasia adalah satu kondisi kelainan pada pembuluh darah saluran pencernaan. Hal ini membuat pembuluh darah menyempit dan membengkak.

Pembengkakan ini memicu perdarahan sehingga Anda bisa menemukan darah pada saat BAB.

Angiodisplasia kerap terjadi pada orang lanjut usia lantaran pembuluh darah semakin rapuh seiring bertambahnya umur.

Kondisi ini memang bisa dipicu oleh beberapa faktor risiko dari berbagai penyakit. Namun, keluarnya darah ketika Anda BAB biasanya tidak memicu rasa nyeri.

BAB berdarah akibat angiodisplasia bahkan bisa sembuh sendiri.

Kondisi yang menyebabkan BAB berdarah harus diobati segera

Memang, ada beberapa penyebab BAB berdarah yang bisa sembuh sendiri. Hanya saja, ada pula penyakit pemicu sehingga BAB berdarah harus disembuhkan segera. Apa sajakah itu?

1. Polip usus besar

Polip adalah tumbuhnya jaringan abnormal baru pada tubuh. Ketika Anda memiliki polip pada kolon atau usus besar, hal ini bisa membuat rektum berdarah.

Jaringan polip usus akan bergesekan dengan jaringan normal di sekitarnya. Gesekan membuat jaringan terkelupas menimbulkan perdarahan dan BAB pun timbul darah.

Kondisi BAB berdarah ini tidak bisa sembuh sendiri. Anda harus membuang polip ini dengan operasi atau pemotongan kolon atau kolektomi.

2. Penyakit terkait divertikula

Divertikula adalah munculnya kantong abnormal yang keluar dari usus bagian bawah. Bila divertikula mengalami infeksi atau peradangan, kondisi ini disebut divertikulitis.

Keduanya membuat feses berdarah dan nyeri tak tertahankan. Kondisi ini harus diatasi dengan cara operasi.

Selain itu, studi terbitan World Journal of Surgery (2011) menemukan bahwa minum obat antibiotik selama empat hari terbukti efektif untuk mengelola infeksi dan peradangan pada divertikulitis.

3. Kanker kolorektal atau usus besar

Kanker adalah jaringan abnormal yang bisa merusak fungsi organ di sekitarnya. Pasalnya, jaringan kanker tumbuh terus-menerus di luar kendali.

Salah satu gejala kanker kolorektal yang bisa Anda amati adalah feses berwarna kehitaman disertai darah.

Kanker usus besar tentu saja harus disembuhkan. Tidak hanya untuk menyembuhkan BAB yang berdarah, pengobatan diperlukan untuk memberantas sel ganas dan mencegah penyebaran kanker.

4. Wasir stadium III dan IV

Kedua stadium wasir ini memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi.

Pengidap wasir stadium III mengalami BAB berdarah disertai bantalan anus yang keluar saat beraktivitas dan harus dimasukkan dengan jari.

Sementara itu, gejala ambeien stadium IV mengalami feses dengan darah sekaligus bantalan anus tidak dapat masuk kembali meskipun sudah didorong.

Oleh karena itu, perlu pengobatan khusus untuk memotong aliran darah agar pembengkakan pembuluh darah pada anus segera terhenti. BAB berdarah pun bisa sembuh sendiri.

Cara Mengobati BAB Berdarah

BAB berdarah bisa sembuh melalui perawatan sederhana yang Anda lakukan sendiri di rumah. Cara mengatasi BAB berdarah yang paling mudah adalah dengan menerapkan pola hidup sehat.

Untuk itu, Anda bisa memenuhi kebutuhan air setiap hari, berolahraga selama 30 menit setiap hari, dan mengonsumsi makanan kaya serat.

Temuan yang terbit pada jurnal The American Journal of Gastroenterology (2006) mengonfirmasi bahwa serat mampu mengurangi BAB berdarah pada pasien wasir sebanyak 47–50 persen.

Selain itu, ada pula perawatan medis yang bisa mengobati BAB berdarah. Biasanya, dokter akan memberikan pengobatan berikut ini.

  • Obat-obatan minum untuk mengatasi feses berdarah akibat infeksi atau peradangan.
  • Penyuntikan anus untuk menghentikan pendarahan.
  • Menghentikan aliran darah pada jaringan abnormal.

Ada banyak pertanyaan yang muncul saat menemukan kejanggalan saat buang air besar.

Salah satu yang sering ditanyakan adalah “apakah BAB berdarah bisa sembuh sendiri?”. Jawaban singkatnya adalah bisa asal melihat kondisi penyebabnya.

Pasalnya, ada pula penyakit yang menyebabkan BAB berdarah dan harus segera disembuhkan agar tidak menimbulkan komplikasi yang lebih parah.

Jika Anda menemukan darah pada feses terus-menerus, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan BAB berdarah yang tepat.

Satya Medica Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.


Referensi :

  • Salati, S. A. (2021). Anal fissure–an extensive update. Polski Przeglad Chirurgiczny, 93(4), 46-56. doi: 10.5604/01.3001.0014.7879
  • MedlinePlus. (2022). Anal fissure: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved 12 January 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/001130.htm
  • Why Do Hemorrhoids Happen?. (2021). Retrieved 12 January 2022, from https://www.scripps.org/news_items/7229-can-hemorrhoids-go-away-on-their-own
  • Gastroenteritis – Better Health Channel. (2022). Retrieved 12 January 2022, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/gastroenteritis
  • Bacterial Gastroenteritis. (2022). Retrieved 12 January 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/bacterial-gastroenteritis
  • Gastroenteritis. (2022). Retrieved 12 January 2022, from https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/stomach-liver-and-gastrointestinal-tract/gastroenteritis
  • Blood In Your Stool | Possible Causes And Steps To Take | Beaumont | Beaumont Health. (2022). Retrieved 12 January 2022, from https://www.beaumont.org/services/oncology/colorectal-cancer/blood-in-your-stool
  • Angiodysplasia of the colon Information | Mount Sinai – New York. (2022). Retrieved 12 January 2022, from https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/angiodysplasia-of-the-colon
  • Nishimura, N., Mizuno, M., Shimodate, Y., Doi, A., Mouri, H., Matsueda, K., & Yamamoto, H. (2016). Risk factors for active bleeding from colonic angiodysplasia confirmed by colonoscopic observation. International Journal Of Colorectal Disease, 31(12), 1869-1873. doi: 10.1007/s00384-016-2651-1
  • Colon polyps – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 12 January 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/colon-polyps/symptoms-causes/syc-20352875
  • What Is Colorectal Cancer? | How Does Colorectal Cancer Start?. (2022). Retrieved 12 January 2022, from https://www.cancer.org/cancer/colon-rectal-cancer/about/what-is-colorectal-cancer.html
  • Park, H., Kim, B., & Lee, B. (2011). Management of Right Colonic Uncomplicated Diverticulitis: Outpatient Versus Inpatient Management. World Journal Of Surgery, 35(5), 1118-1122. doi: 10.1007/s00268-011-1048-0
  • Diverticular Disease | NIDDK. (2022).Retrieved 12 January 2022, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/diverticulosis-diverticulitis
  • Alonso-Coello, P., Mills, E., Heels-Ansdell, D., Lopez-Yarto, M., Zhou, Q., Johanson, J., & Guyatt, G. (2006). Fiber for the Treatment of Hemorrhoids Complications: A Systematic Review and Meta-Analysis. The American Journal Of Gastroenterology, 101(1), 181-188. doi: 10.1111/j.1572-0241.2005.00359.x

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *