Uncategorized
0

Tujuh bahaya rokok elektrik bagi remaja, nomor empat sering diabaikan!

Dewasa ini rokok elektrik menjadi salah satu pilihan ketika seorang pecandu rokok ingin berhenti mengonsumsi rokok konvensional. Rokok elektrik dikonsumsi tanpa ada pembakaran tembakau sebagaimana rokok konvensional. Namun, perlu diketahui bahwa rokok elektrik yang dikenal dengan ‘VAPE’ tetap mengandung zat berbahaya seperti nikotin. Berikut adalah dampak penggunaan rokok elektrik terutama bagi perkembangan remaja.

  1. Menghambat perkembangan otak

Kandungan nikotin dapat membahayakan perkembangan otak remaja yang dapat berlanjut hingga usia pertengahan 20 tahun. Bagian otak yang akan mengalami risiko bahaya yaitu kemampuan kontrol perhatian, pembelajaran, suasana hati dan kontrol rangsangan. Nikotin mengubah hubungan antar sel dalam otak menjadi lebih buruk akibat kandungan nikotin didalamnya.

  1. Merusak paru-paru

Meskipun menghasilkan asap rokok yang beraroma berbeda dari rokok tembakau, cairan dalam rokok elektrik juga mengandung nikotin dan perasa dengan aerosol yang juga terhirup oleh paru-paru. Bahkan salah satu merek rokok elektrik bernama JUUL yang paling laris di kalangan remaja Amerika Serikat diklaim mengandung nikotin sebanyak 20 batang rokok biasa.

  1. Risiko kecanduan

Penggunaan vape juga dapat meningkatkan risiko kecanduan rokok maupun obat-obatan lain pada masa mendatang. Kandungan nikotin didalamnya menjadi salah satu senyawa yang menimbulkan efek adiksi.

  1. Gangguan kesehatan mental

Tubuh yang telah tergantung dengan nikotin membutuhkan waktu untuk membiasakan diri untuk melepaskannya sehingga gejala penarikan nikotin akan tercermin melalui gangguan kesehatan mental. Gejala mental yang terganggu antara lain mudah marah, gelisah, mudah cemas, depresi, sulit konsentrasi dan kualitas tidur yang buruk.

  1. Menimbulkan iritasi

Senyawa organik volatil dalam vape dapat menimbulkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan. Beberapa diantaranya ditemukan mengandung nikel dan kromium maupun kadmium yang bersifat toksik bagi tubuh.

  1. Bahan kimia perasa

Perasa dalam rokok elektrik mengandung senyawa diasetil yang lebih beracun dari bahan perasa lainnya yang dapat menimbulkan penyakit paru -paru serius.

  1. Memicu kanker

Kandungan dalam rokok elektrik berupa formaldehid yang terbentuk ketika ‘liquid’ terlalu panas dan tidak cukup cairan untuk mencapai elemen pemanasnya.

Hingga saat ini, belum ditemukan fakta dari hasil penelitian bahwa rokok elektrik dapat menghilangkan kecanduan terhadap rokok. Tidak hanya bagi perokok, vape juga berbahaya bagi orang sekitar terutama anak-anak dan ibu hamil.

Referensi:

American Cancer Society. (2022). What Do We Know About E-cigarettes? Risk, Prevention, and Screening.  from https://www.cancer.org/healthy/stay-away-from-tobacco/e-cigarettes-vaping/what-do-we-know-about-e-cigarettes.html

American Lung Association. (2020). The Impackt of E-Cigarettes on the Lung. Quit Smoking. from https://www.lung.org/quit-smoking/e-cigarettes-vaping/impact-of-e-cigarettes-on-lung

Center for Disease Control and Prevention. (2022, March 11). Quick Facts on the Risks of E-cigarettes for Kids, Teens, and Young Adults. Smoking and Tobacco Use. NLM (Medline).  from https://www.cdc.gov/tobacco/basic_information/e-cigarettes/Quick-Facts-on-the-Risks-of-E-cigarettes-for-Kids-Teens-and-Young-Adults.html

National Institute on Drug Abuse. (2020). Vaping Devices (Electronic Cigarettes)  . Drugfacts.  from https://nida.nih.gov/publications/drugfacts/vaping-devices-electronic-cigarettes

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *