BuzzKesehatan Keluarga

Pentingnya Pendidikan Seks untuk Anak

Banyak orang beranggapan bahwa pendidikan seksual merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan dengan anak sebelum mereka dewasa. Padahal, hal ini justru dapat memberikan pemahaman kepada anak dan membekali anak agar lebih sadar dan peduli dengan kesehatan seksual mereka nantinya. 

Pendidikan seksual merupakan informasi penting yang perlu diketahui oleh anak. Melalui diskusi seputar hal-hal yang bersifat seksual, anak pun bisa lebih memahami pentingnya seksualitas sebagai bagian dari kesehatan tubuh, bukan sekadar hubungan antara pria dan wanita.

Pentingnya Pendidikan Seksual untuk Anak - Alodokter

Manfaat Memberikan Pendidikan Seksual kepada Anak

Seiring berkembangnya teknologi dan kemudahan akses informasi saat ini, penting bagi anak untuk mendapatkan pendidikan seks yang akurat dan tepat sejak dini.

Berikut ini adalah beragam manfaat memberikan pendidikan seks untuk anak sejak dini:

1. Menangkal efek buruk media dan lingkungan

Pembahasan seputar seks dapat melindungi anak dari dampak negatif berbagai konten tertentu di tayangan televisi atau internet.

Selain itu, pemahaman tentang dunia pergaulan juga harus Anda berikan agar anak tidak terjerumus dalam hubungan seks bebas atau tindakan kriminal, seperti melakukan pemerkosaan atau kekerasan seksual.

2. Membangun kepercayaan antara orang tua dan anak

Membahas seks secara terbuka dengan anak justru memberi Anda kesempatan untuk memberikan informasi yang sesuai dan akurat seputar seks. Dengan demikian, anak tidak akan mencari sumber sendiri yang belum tentu tepat atau justru tidak layak, misalnya video porno.

3. Membuat anak mengerti tentang konsekuensi dan menghargai diri

Diskusi tentang seks membuat anak menyadari bahwa ia harus melindungi dan menghargai tubuhnya sendiri. Seluruh perlakuan terhadap tubuhnya harus mendapatnya persetujuan dari dirinya sendiri dan tidak boleh dipaksakan.

Pendidikan seks juga membuat anak belajar memilih, bersikap, dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Dengan demikian, mereka dapat mengetahui konsekuensi saat mulai aktif secara seksual, seperti kehamilan dan penyakit menular seksual.

Waktu yang Tepat untuk Memberikan Pendidikan Seksual kepada Anak

Pendidikan seksual untuk anak sebaiknya diberikan sedini mungkin. Saat berusia 3 atau 4 tahun, anak mulai memperhatikan dunia di sekitarnya dan ia akan mulai belajar untuk mengenali tubuhnya sendiri dan membandingkan diri dengan teman-temannya.

Anak mungkin akan mulai menyadari bahwa perempuan dan laki-laki itu berbeda. Saat anak mulai mengeksplorasi lingkungannya, ini merupakan kesempatan bagi orang tua untuk memberikan pemahaman dasar mengenai seksualitas.

Pendidikan seks untuk anak juga sebaiknya diberikan secara bertahap selama anak masih berada di bawah asuhan dan pengawasan orang tua.

Cara Berdiskusi Seputar Seks dengan Anak

Diskusi seputar seks dengan anak memang harus dilakukan secara tepat agar mereka mengerti tentang pentingnya pendidikan seks. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memberikan pendidikan seksual pada anak sesuai usianya:

Usia balita

Saat usia balita, anak mulai mempelajari nama-nama organ dan bagian tubuhnya. Jelaskan secara perlahan dan kenali berbagai organ intim di tubuhnya, seperti penis, payudara, dan vagina.

Anda pun dapat memanfaatkan kejadian sehari-hari atau tayangan televisi untuk mengangkat topik tentang seks. Misalnya, jika ada anggota keluarga yang sedang hamil, ajaklah anak untuk mengusap perut si ibu hamil dan beri tahu bahwa ada adik bayi yang sedang tidur di dalamnya.

Hal yang tak kalah penting adalah beri tahu anak bahwa tidak ada yang boleh menyentuh bagian tubuh intimnya, kecuali orang tua atau pengasuh yang Anda percaya.

Usia sekolah

Saat usia sekolah, anak mungkin masih malu untuk membicarakan tentang ketertarikan mereka dengan lawan jenis. Namun, bersikaplah empati dan dengarkan ceritanya secara saksama.

Anda dapat membuka obrolan saat melakukan aktivitas bersama, seperti menonton TV, jalan-jalan, atau makan. Ini akan membuat anak lebih nyaman untuk menceritakan apa yang mereka rasakan dan memudahkan mereka menerima informasi yang Anda berikan.

Anda juga dapat memberikan bekal tentang cara menyelamatkan diri jika ada orang asing yang ingin menyentuh tubuhnya secara tidak sopan atau hal-hal yang tidak baik dilakukan terhadap teman dengan jenis kelamin yang berbeda.

Beberapa Pertanyaan dan Rekomendasi Jawaban Seputar Seksualitas

Sebagian besar orang tua pasti pernah mengalami kebingungan ketika anak tiba-tiba bertanya hal-hal sensitif seputar seks. Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan yang mungkin diajukan oleh anak usia balita sekaligus jawaban yang dapat menjadi rujukan Anda untuk digunakan:

  • Pertanyaan: Kenapa aku punya penis, tapi teman perempuanku tidak?
    Jawaban: Tubuh laki-laki dan perempuan memang berbeda.
  • Pertanyaan: Bagaimana bayi bisa berada di perut ibu?
    Jawaban: Ibu dan ayah membuat bayi bersama dengan cara spesial.
  • Pertanyaan: Bagaimana cara bayi dilahirkan?
    Jawaban: Ibu mengeluarkan bayi dari rahim dengan bantuan dokter dan bidan.
  • Pertanyaan: Kenapa dada ibu besar?
    Jawaban: Tubuh perempuan akan berubah setelah dewasa nanti.

Ketika mulai menginjak usia 7 tahun, anak-anak akan memberikan pertanyaan yang lebih kompleks dan membutuhkan jawaban yang lebih spesifik, seperti pengertian menstruasi. Anda bisa menjawabnya bahwa menstruasi adalah tanda bahwa perempuan sudah dapat memiliki bayi.

Anda dapat menjelaskan tentang proses menstruasi dan memperlihatkan produk pembalut wanita yang harus digunakan saat menstruasi. Pada anak laki-laki, pemahaman ini akan membuatnya lebih menghargai proses alami yang terjadi pada wanita.

Selain itu, pertanyaan lain yang sering muncul adalah seputar ereksi. Anda bisa mulai menjelaskan secara singkat penyebab penis menegang saat disentuh atau tidur. Jelaskan jika ereksi berawal ketika melihat, merasakan, mencium, mendengar, atau memikirkan sesuatu yang merangsang pembuluh darah di penis.

Penjelasan Anda dapat lebih jelas dan menarik jika dibantu dengan gambar anatomi tubuh manusia yang banyak tersedia di internet. Sesuaikan dengan usia anak dan jelaskan juga risiko berhubungan seksual sebelum menikah dan tanpa menggunakan pengaman kepada anak.

Selain beberapa pertanyaan di atas, anak mungkin akan menanyakan hal-hal yang tidak terduga. Bersiaplah dengan seluruh pertanyaan yang mereka ajukan dan berikan penjelasan sesuai dengan informasi yang akurat. Sampaikan dengan cara yang mudah untuk dipahami dan buatlah mereka nyaman.

Jika masih bingung bagaimana cara memberikan pendidikan seks untuk anak, konsultasikan ke dokter atau psikolog anak untuk mendapatkan penjelasan mengenai cara yang paling tepat untuk membicarakan hal ini kepada anak Anda.

_____

Referensi :

Rothman, E.F., Daley, N., & Alder, J. (2020). A Pornography Literacy Program for Adolescents. American Journal of Public Health, 110(2), pp. 154–156.
Leung, et al. (2019). Development of Contextually-relevant Sexuality Education: Lessons from a Comprehensive Review of Adolescent Sexuality Education Across Cultures. International Journal Environmental Research and Public Health, 16(4), pp. 621.

Li, et al. (2017). The Relationships of School-based Sexuality Education, Sexual Knowledge and Sexual Behaviors – a Study of 18,000 Chinese College Students. Reproductive Health, 14, pp. 103.

Darmawan, M. Ikatan Dokter Anak Indonesia (2014). Mengajari Kewaspadaan Kekerasan Seksual Pada Anak.

Victoria State Government Australia (2020). Betterhealth Channel. Talking to Children and Young People About Relationships, Sex, and Sexuality.

Mayo Clinic (2019). Sex Education: Talking to Toddlers and Preschoolers About Sex.

About Kids Health Canada (2019). Sex Education for Children: Why Parents Should Talk to Their Kids About Sex.

Raising Children Network Australia (2020). Sex Education and Talking About Sex to Children: 0-8 Years.

Lindberg, S. Verywell Family (2020). How to Talk to Your Kids About Sex.

WebMD (2020). How the Penis Works: Erection and Ejaculation.

WebMD (2019). Talking to Your Kids About Sex.