BuzzIbu & AnakKesehatan WanitaNutrisi & Gizi Seimbang

Mitos atau Fakta! Benarkah Minum Air Es Saat Hamil Bisa Menyebabkan Bayi Lahir Besar?

Informasi yang berkembang seputar kehamilan sangat beragam, termasuk larangan untuk minum minuman dingin yang dipercaya meningkatkan berat badan bayi saat lahir. Benarkah demikian? Berikut penjelasannya.

Faktor yang berpengaruh terhadap berat badan lahir

Satya Medica, Denpasar – Faktor yang paling berperan penting sebagai penentu berat badan bayi saat dilahirkan yaitu usia kandungan ibu saat melahirkan (cukup bulan atau kurang bulan) dan gizi selama kehamilan (asupan makro dan mikronutrien).

Bayi lahir besar atau dikenal dengan macrosomia dapat disebabkan oleh kondisi gula darah ibu cenderung tinggi saat hamil. Penelitian membuktikan bahwa bayi besar disebabkan oleh kenaikan berat badan ibu saat hamil ≥16 kg/ berat badan ibu hamil ≥80 kg, jumlah anak ≥3, ayah dengan obesitas, jenis kelamin laki-laki dan usia kandungan ≥42 minggu.

Air dingin tidak mengandung kalori

Air mineral dalam kondisi dingin tidak mengandung kalori atau nilai gizi tertentu sehingga tidak memengaruhi peningkatan berat badan pada ibu hamil maupun janinnya. Namun, apabila air es tersebut dikonsumsi bersamaan dengan minuman manis maka mengakibatkan kenaikan berat badan.

Ibu hamil biasanya menyukai konsumsi air dingin sebab sensasi dingin yang menyegarkan setelah mengonsumsinya.

Efek minum air dingin atau es saat hamil

Ibu hamil memiliki kecenderungan untuk ‘pica’ atau dorongan mengonsumsi makanan yang rendah gizi meskipun sebelum hamil tidak pernah melakukannya seperti minum minuman dingin.

Dikutip dari website hellosehat.com, ibu hamil tidak dilarang untuk minum es namun perlu diperhatikan kecenderungan untuk kekurangan gizi yang berdampak pada tumbuh kembang bayi yang terhambat sebab tidak ada kalori yang masuk setelah mengonsumsi air es.

 

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dipastikan bahwa minum air dingin saat hamil bisa membuat bayi lahir besar adalah mitos. jika seorang ibu hamil menyukai makanan atau minuman dingin, sebaiknya diganti dengan konsumsi buah dingin agar tetap lebih sehat, segar dan bermanfaat.

Selain itu, perlu diperhatikanuntuk mengonsumsi minuman dingin atau es yang terjamin kebersihannya, tidak sedang dalam kondisi sakit seperti sakit tenggorokan atau gigi ngilu.

___

Referensi:

  • Adlina, A. (2021). Apakah Ibu Hamil Boleh Minum Es? Ini Faktanya! Kehamilan. Retrieved September 3, 2022, from https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/penyebab-hobi-mengunyah-es-batu/
  • Getnet, D., Fentahun, A. E., Molla, E., & Jemberie, T. (2020). Prevalence and Associated Factors of Macrosomia Among Newborns Delivered in University of Gondar Comprehensive Specialized Hospital, Gondar, Ethiopia: An Institution-Based Cross-Sectional Study. Pediatric Health, Medicine and Therapeutics, 11, 495–503. Dove Press. Retrieved September 3, 2022, from https://www.dovepress.com/prevalence-and-associated-factors-of-macrosomia-among-newborns-deliver-peer-reviewed-fulltext-article-PHMT
  • Laksana, E. (2017). Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan, Persalinan dan Menyusui . Jakarta: Anak Hebat Indonesia.
  • Nasution, H. W. (2022). Factors Related to the Event of Macrosomia in Infants at the Atikah Clinic for the Period of 2018-2020. International Journal of Public Health Excellence (IJPHE), 1(1), 35–40.
  • Nkwabong, E., & Nzalli Tangho, G. R. (2015). Risk Factors for Macrosomia. Journal of Obstetrics and Gynaecology of India, 65(4), 226. Springer. Retrieved September 3, 2022, from /pmc/articles/PMC4518004/
  • Said, A. S., & Manji, K. P. (2016). Risk factors and outcomes of fetal macrosomia in a tertiary centre in Tanzania: A case-control study. BMC Pregnancy and Childbirth, 16(1), 1–8. BioMed Central Ltd. Retrieved September 3, 2022, from https://bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12884-016-1044-3