Pengobatan Alternatif & Herbal
0

Jangan Langsung Minum Antibiotik, Ini Alternatifnya!

Antibiotik seharusnya digunakan dengan tepat dan berdasarkan anjuran medis. Namun, 40-62% kasus penyakit ditemukan antibiotik tidak tepat guna yaitu menggunakan antibiotik sebagai salah satu obat padahal sebenarnya penyakit tersebut tidak membutuhkannya.

Satya Medica, Denpasar – Antibiotik merupakan obat yang bekerja secara spesifik terhadap proses penyembuhan penyakit tertentu. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi setiap orang untuk tidak menjadikan antibiotik untuk menjadi solusi sejuta penyakit. Berikut adalah potensi antibiotik alami di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan penyakit infeksi ringan sebelum parah hingga penggunaan antibiotik dapat dihindari. Beberapa diantaranya adalah bumbu masakan yang pasti dijumpai di dapur Anda.

1. Bawang putih

Allicin (allyl 2-propenethiosulfinate atau diallyl thiosulfinate) adalah senyawa bioaktif utama yang ada dalam ekstrak air bawang putih atau homogenat bawang putih mentah. Kandungan ini terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang terdapat pada organ mulut dan saluran cerna

2. Kunyit dan temulawak

Kunyit dan temulawak sama-sama mengandung kurkumin dan minyak atsiri. Kurkumin didalamnya dapat menghambat perbanyakan sel bakteri, sedangkan minyak atsiri berfungsi untuk menghancurkan membran sel bakteri. Konsumsi dua sendok makan kunyit instan dalam segelas air setiap harinya tidak hanya mampu mengendalikan populasi bakteri dalam ambang batas normal, namun juga meningkatkan imunitas.

3. Jahe

Jahe mengandung minyak atsiri yang dapat berfungsi sebagai antiseptik terutama bagi infeksi saluran cerna akibat cacing. Penelitian menemukan bahwa jahe mengandung senyawa gingerol dan shagelol sebagai antibakteri dan antijamur yang efektif terutama mengatasi infeksi candida. Senyawa fenolik dan flavonoid dapat berfungi mempercepat mekanisme antioksidan yang kuat untuk melindungi saraf.

4. Kayu manis

Senyawa aktif coumarin yang terkandung dalam kayu mnais memiliki fungsi sebagai antibakteri, antioksidan, intiperadangan dan antivirus. Efektivitas senyawa ini telah banyak dimanfaatkan untuk penghambatan virus influenza, dengue hingga HIV.

5. Madu

Madu mengandung senyawa H2O2 (Hidrogen peroksida) sebagai senyawa antimikroba/antibakteri yang kuat. Madu juga bersifat antiseptic dan antioksidan yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu proses perbaikan jaringan serta peradangan.

Perlu diketahui bahwa setiap kasus infeksi tidak hanya disebabkan oleh bakteri maupun virus, namun antibiotik hanya dapat menangani kasus infeksi oleh bakteri. Penggunaan beberapa bahan rempah tersebut di atas tidak hanya dapat dikonsumsi saat sedang sakit, namun akan lebih baik jika dikonsumsi pula saat tubuh masih dalam keadaan sehat.

___

Referensi:

  • Ahsan, F., Rahmawati, N. Y., & Alditia, F. N. (2020). Lawan Virus Corona: Studi Nutrisi untuk Kekebalan Tubuh. Surabaya: Airlangga University Press.
  • Aidah, S. N. (2020). Ensiklopedi Jahe: Deskripsi, Filosofi, Manfaat, Budidaya dan Peluang Bisnisnya . Yogyakarta: Penerbit KBM Indonesia.
  • Kshirsagar, M. M., Dodamani, A. S., Karibasappa, G. N., Vishwakarma, P. K., Vathar, J. B., Sonawane, K. R., Jadhav, H. C., et al. (2018). Antibacterial activity of garlic extract on cariogenic bacteria: An in vitro study. An International Quarterly Journal of Research in Ayurveda, 39(3), 165. Wolters Kluwer — Medknow Publications. Retrieved August 4, 2022, from /pmc/articles/PMC6454914/
  • Muntasir, Abdulkadir, W. S., Harun, A. I., Tenda, P. E., Makkasau, Muliyadi, Saksosno, R. Y., et al. (2022). Antibiotik dan Resistensi Antibiotik. Rizmedia Pustaka Indonesia.
  • Rahmani, A. H., Al Shabrmi, F. M., & Aly, S. M. (2014). Active ingredients of ginger as potential candidates in the prevention and treatment of diseases via modulation of biological activities. International Journal of Physiology, Pathophysiology and Pharmacology, 6(2), 125. e-Century Publishing Corporation. Retrieved August 4, 2022, from /pmc/articles/PMC4106649/
  • Taufiqurrohman. (2017). 3 Mutiara Kesehatan Alami yang Terlupakan. Pusat Ilmu.
  • Utami, P. (2012). Antibiotik alami untuk mengatasi aneka penyakit. Jakarta Selatan: AgroMedia.
  • Wahyutomo, R. (2020). Antibiotik: Paham Bagi Orang Awam. Wonogiri: CV. Pilar Nusantara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *