Captopril Obat Apa?
Untuk apa Captopril?
Captopril adalah obat untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi). Captropril masuk ke dalam kelompok obat-obatan jantung yang disebut ACE inhibitors.
Obat ini bekerja dengan menghambat enzim pengubah angiotensin yang kemudian menurunkan jumlah angiotensin II (hormon yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah)
Selain untuk mengobati hipertensi, captopril juga membantu mencegah stroke, serangan jantung, nefropati diabetes, dan masalah ginjal. Cara pakai, dosis captopril dan efek samping captopril akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
Dosis Captopril
Bagaimana aturan minum Captopril?
Beberapa aturan yang harus Anda pahami saat mengonsumsi obat captopril adalah:
- Minum captopril dalam keadaan perut kosong (setidaknya 1 jam sebelum makan) seperti yang dianjurkan oleh dokter Anda, biasanya dua atau tiga kali sehari. Dosis ditetapkan berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan respon pada pengobatan.
- Gunakan obat ini dengan rutin untuk hasil terbaik. Untuk membantu Anda mengingat minum pada waktu yang sama setiap hari. Sangat penting untuk melanjutkan penggunaan obat ini meskipun Anda sudah merasa membaik.
- Untuk pengobatan gagal jantung, mungkin dapat memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan sebelum Anda dapat merasakan manfaat obat ini.
Hubungi tim medis apabila kondisi Anda tidak membaik atau apabila semakin parah.
Bagaimana cara penyimpanan Captopril?
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Efek samping Captopril
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Bagaimana dosis Captopril untuk orang dewasa?
Untuk darah tinggi atau hipertensi, dosis penggunaan obat captopril adalah sebagai berikut:
Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong melawan dinding pembuluh darah (arteri).
Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.
Tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Sementara itu, angka 90 mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah. Berikut dosis pemakaiannya:
- Dosis awal: captopril 25 mg oral, 2-3 kali sehari satu jam sebelum makan.
- Dosis lanjutan: captopril 25-150 mg oral, 2-3 kali sehari satu jam sebelum makan.
Untuk gagal jantung, dosis penggunaan obat captopril adalah:
Gagal jantung adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan jantung yang tidak bisa berfungsi baik dan tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh secara efisien.
Pada orang dengan gagal jantung, darah bergerak ke seluruh tubuh melalui jantung dengan lebih lambat. Karena jumlah darah yang tidak cukup, bilik jantung merespon dengan meregang untuk menahan lebih banyak darah atau dengan menjadi kaku dan menebal.
Kondisi ini dapat membantu untuk menjaga darah tetap bergerak, tapi otot jantung akhirnya akan melemah dan tidak dapat bekerja secara efektif.
Akibatnya, memicu ginjal untuk menahan lebih banyak cairan dan garam. Akhirnya, cairan menumpuk di bagian tubuh dan menyebabkan penyumbatan. Gagal jantung adalah kondisi yang berbeda dari serangan jantung dan lemah jantung.
- Dosis awal: captopril 25 mg oral 3 kali sehari (6.25-12.5 mg oral, 3 kali sehari apabila volume berkurang atau hipotensif).
- Dosis lanjutan: setelah dosis captopril 50 mg tiga kali sehari tercapai, penambahan dosis lanjutan harus ditunda setidaknya 2 minggu untuk melihat apakah respon yang memuaskan terjadi. Banyak pasien yang diteliti mengalami kemajuan pada 50-100 mg tiga kali sehari. Captopril umumnya harus digunakan bersamaan dengan diuretik dan digitalis.
Untuk kerusakan bilik jantung kiri, dosis penggunaan captopril adalah:
Ketika bagian jantung sebelah kiri tidak memompa darah keluar, darah akan menumpuk dalam jantung atau menyumbat di organ atau jaringan, menyebabkan darah menumpuk di sistem peredaran darah.
Jika jantung sebelah kiri gagal, sistem jantung sebelah kanan akan sesak akibat darah yang menumpuk. Di dalam, jantung tersumbat dari kontraksi berlebih yang mendorong darah dan dapat menyebabkan gagal jantung.
Namun, jika bagian kanan jantung gagal, jantung kiri terganggu dan juga bisa menyebabkan gagal jantung. Berikut dosis pemakaiannya:
- Dosis awal: 6.25 mg oral untuk 1 dosis, kemudian 12.5 oral 3 kali sehari.
- Peningkatan dosis: dosis ditingkatkan ke 25 mg oral 3 kali sehari dalam beberapa hari berikutnya.
- Dosis lanjutan: dosis ditingkatkan ke target dosis captopril 50 mg oral 3 kali sehari hingga beberapa minggu setelahnya sesuai toleransi pasien.
Terapi mungkin akan dimulai 3 hari setelah myocardial infarction (rusaknya bagian miokardium jantung). Captropil juga dapat digunakan pada pasien dalam pengobatan-pengobatan postmyocardial infarction lain seperti thrombolytics, aspirin, beta blockers.
Untuk nefropati diabetik, dosis penggunaan obat captropil adalah:
Nefropati diabetik adalah jenis penyakit ginjal progresif yang terjadi pada orang yang memiliki diabetes. Para ahli memperkirakan bahwa 20-40 persen orang dengan diabetes akan mengalami nefropati diabetik di beberapa masa dalam hidup mereka.
Nefropati diabetik berlangsung perlahan-lahan. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk kemajuan dari tahap awal gagal ginjal stadium akhir pada penyakit ginjal adalah 23 tahun. Namun, tidak semua orang berkembang ke tahap lima dari penyakit. Berikutpemakaian dosisnya:
- Dosis yang dianjurkan untuk jangka panjang adalah 25 mg oral tiga kali sehari.
Untuk hipertensi darurat, dosis penggunaan obat captopril adalah:
- Saat diindikasikan adanya kenaikan seketika dari tekanan darah, lanjutkan terapi diuretik dan hentikan terapi obat-obatan yang dijalani, serta berikan captopril 25 mg 2-3 kali sehari di bawah pengamatan ketat.
- Tingkatkan dosis tiap 24 jam atau kurang hingga mencapai respons yang memuaskan atau dosis maksimal telah dicapai.
Untuk batu ginjal, dosis penggunaan obat captopril adalah:
Batu ginjal adalah kondisi yang terjadi akibat adanya endapan keras yang terbentuk dari zat asam amino yang ada di air kencing. Prosesnya disebut nephrolithiasis.
Penyakit batu ginjal atau kencing batu ini biasanya berukuran sangat kecil atau bisa mencapai sekitar beberapa inci. Ukuran batu yang lebih besar yang mengisi saluran yang membawa kencing dari ginjal ke kandung kemih disebut batu staghorn. Berikut dosis pemakaian obatnya:
- Dosis awal: Captopril 25 mg oral dua hingga 3 kali sehari satu jam sebelum makan. Dosis awal mungkin akan dititrasikan sebagaimana toleransi pasian sekitar tiap 1-2 minggu untuk mengurangi tingkat sistinuria.
Bagaimana dosis Captopril untuk anak-anak?
Keamanan dan efektivitas captopril belum ditetapkan pada pasien anak-anak (di bawah usia 18 tahun).
Dalam dosis apakah Captopril tersedia?
Kesediaan dosis obat captopril adalah:
- Tablet, oral: 6.25 mg, 12.5 mg, 25 mg, 50 mg, 100 mg.
Peringatan dan Perhatian Obat Captopril
Efek samping apa yang dapat dialami karena Captopril?
Efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan captopril adalah:
- Batuk
- Kehilangan indra perasa, kehilangan nafsu makan
- Pusing, kantuk, sakit kepala
- Gangguan tidur (insomnia)
Efek samping captopril yang lebih serius tercantum di bawah ini. Segera ke dokter jika Anda mengalami efek samping berikut:
- Perasaan ringan pada kepala, pingsan
Buang air kecil lebih banyak atau lebih sedikit, atau tidak sama sekali
Demam, menggigil, nyeri, gejala flu
Kulit pucat, kesulitan bernapas, detak jantung yang cepat, kesulitan konsentrasi
Mudah lebam, pendarahan yang tidak biasa (hidung, mulut, vagina, atau rectum), bintik-bintik ungu atau merah di bawah kulit
Detak jantung yang cepat atau tidak stabil
Nyeri dada
Pembengkakan, kenaikan berat badan yang cepat
Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Interaksi Obat Captopril
Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan Captopril?
Jangan gunakan obat ini apabila Anda memiliki alergi terhadap Captopril. Sebelum menggunakan Captopril, beritahukan dokter Anda apabila Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan apapun, atau apabila Anda memiliki:
- Penyakit ginjal
- Kesulitan pendengaran
Apabila Anda memiliki kondisi-kondisi ini, Anda mungkin membutuhkan penyesuaian dosis atau tes-tes khusus untuk menggunakan Captopril dengan aman.
Apakah Captopril aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunan captopril pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D (ada bukti berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA)
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA:
A = Tidak berisiko
B = Tidak berisiko pada beberapa penelitian
C = Mungkin berisiko
D = Ada bukti positif dari risiko
X = Kontraindikasi
N = Tidak diketahui
Overdosis Captopril
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Captopril?
Meskipun beberapa obat tertentu tidak direkomendasikan untuk digunakan bersamaan, pada kasus lain dua obat-obatan yang berbeda dapat digunakan bersamaan meskipun interaksi obat mungkin terjadi. Pada kasus-kasus seperti ini, dokter Anda mungkin akan mengganti dosis, atau pencegahan lain yang perlu dilakukan. Beritahu penyedia layanan kesehatan Anda apabila Anda menggunakan obat-obatan resep atau non-resep lain.
Penggunaan obat ini dengan obat-obat yang terlampir di bawah tidak direkomendasikan. Dokter Anda mungkin akan memutuskan untuk tidak melanjutkan pengobatan dengan obat ini atau mengganti obat lain yang Anda gunakan.
- Aliskiren
- Colchicine
Penggunaan obat ini dengan obat-obat yang terlampir di bawah umumnya tidak direkomendasikan, namun mungkin dibutuhkan pada beberapa kasus. Apabila kedua obat diresepkan bersamaan, tim medis Anda mungkin akan mengganti dosisnya atau seberapa sering penggunaan obat satu atau lainnya.
- Afatinib
- Allopurinol
- Alteplase, Recombinant
- Amiloride
- Azathioprine
- Azilsartan
- Bosutinib
- Candesartan Cilexetil
- Canrenoate
- Dabigatran Etexilate
- Doxorubicin
- Doxorubicin Hydrochloride Liposome
- Eplerenone
- Eprosartan
- Everolimus
- Interferon Alfa-2a
- Irbesartan
- Losartan
- Morphine
- Morphine Sulfate Liposome
- Nilotinib
- Olmesartan Medoxomil
- Pixantrone
- Pomalidomide
- Potassium
- Romidepsin
- Spironolactone
- Telmisartan
- Topotecan
- Trabectedin
- Triamterene
- Trimethoprim
- Valsartan
- Vincristine
- Vincristine Sulfate Liposome
Penggunaan obat ini dengan obat-obatan yang terlampir di bawah dapat menyebabkan peningkatan risiko dari beberapa efek samping tertentu, namun penggunaan kedua obat mungkin dapat menjadi pengobatan terbaik untuk Anda. Apabila kedua obat-obatan diresepkan bersama, dokter Anda mungkin akan mengganti dosisnya atau seberapa sering penggunaan obat satu dan yang lainnya.
- Aceclofenac
- Acemetacin
- Amtolmetin Guacil
- Aspirin
- Azosemide
- Bemetizide
- Bendroflumethiazide
- Benzthiazide
- Bromfenac
- Bufexamac
- Bumetanide
- Bupivacaine
- Bupivacaine Liposome
- Buthiazide
- Capsaicin
- Celecoxib
- Chlorothiazide
- Chlorpromazine
- Chlorthalidone
- Choline Salicylate
- Clonixin
- Clopamide
- Cyclopenthiazide
- Cyclothiazide
- Dexibuprofen
- Dexketoprofen
- Diclofenac
- Diflunisal
- Digoxin
- Dipyrone
- Ethacrynic Acid
- Etodolac
- Etofenamate
- Etoricoxib
- Felbinac
- Fenoprofen
- Fepradinol
- Feprazone
- Floctafenine
- Flufenamic Acid
- Flurbiprofen
- Furosemide
- Gold Sodium Thiomalate
- Hydrochlorothiazide
- Hydroflumethiazide
- Ibuprofen
- Ibuprofen Lysine
- Icatibant
- Indapamide
- Indomethacin
- Ketoprofen
- Ketorolac
- Lornoxicam
- Loxoprofen
- Lumiracoxib
- Meclofenamate
- Mefenamic Acid
- Meloxicam
- Methyclothiazide
- Metolazone
- Morniflumate
- Nabumetone
- Naproxen
- Nepafenac
- Nesiritide
- Niflumic Acid
- Nimesulide
- Oxaprozin
- Oxyphenbutazone
- Parecoxib
- Phenylbutazone
- Piketoprofen
- Piretanide
- Piroxicam
- Polythiazide
- Pranoprofen
- Proglumetacin
- Propyphenazone
- Proquazone
- Quinethazone
- Rofecoxib
- Salicylic Acid
- Salsalate
- Sodium Salicylate
- Sulindac
- Tenoxicam
- Tiaprofenic Acid
- Tolfenamic Acid
- Tolmetin
- Torsemide
- Trichlormethiazide
- Valdecoxib
- Xipamide
Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan Captopril?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan Captopril?
Adanya masalah kesehatan lain dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Beritahu dokter apabila Anda memiliki masalah kesehatan lain, khususnya:
- Angioedema (pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, tenggorokan, lengan, atau kaki).
- Penyakit kolagen vaskuler (penyakit autoimun) bersama dengan penyakit ginjal atau Scleroderma (penyakit autoimun).
- Systemic lupus erythematosus (SLE).
- Ketidakseimbangan elektrolit (contoh: sodium rendah dalam darah).
- Ketidakseimbangan cairan (disebabkan oleh dehidrasi, muntah, atau diare).
- Penyakit jantung atau pembuluh darah (seperti aortic stenosis).
- Penyakit hati.
- Masalah ginjal (termasuk pasien yang menjalani cuci darah). Efeknya dapat meningkat karena pengeluaran obat dari tubuh lebih lambat.
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.
___
Referensi :
- Drug Information Handbook. Page 333
- Drugs.com. Captopril. 2016. http://www.drugs.com/captopril.html Accessed December 28th, 2015
- Captopril – https://www.webmd.com/drugs/2/drug-964/captopril-oral/details accessed date February 26th, 2018
- Captropril – https://www.rxlist.com/capoten-drug.htm accessed date February 26th, 2018
- Kidney stones https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-stones/symptoms-causes/syc-20355755 Diakses pada 14 Agustus 2018.
- Hypertension https://www.medicalnewstoday.com/articles/150109.php Diakses pada 14 Agustus 2018.
- Diabetic nephropathy https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetic-nephropathy/symptoms-causes/syc-20354556 Diakses pada 14 Agustus 2018.
- Left ventricular dysfunction https://heart.bmj.com/content/84/suppl_1/i15 Diakses pada 14 Agustus 2018.