Jika sakit kepala tidak segera ditangani, nyeri berdenyutnya tentu semakin terasa berlarut-larut. Nah selain dengan obat sakit kepala di apotek, obat tradisional dari bahan alami atau herbal juga dapat menjadi pilihan untuk menghilangkan sakit kepala yang menyerang. Lantas, apa saja pilihan obat tradisional dan herbal untuk sakit kepala yang mujarab?
Obat sakit kepala herbal dan alami yang paling ampuh
Setiap orang dapat mengalami sakit kepala yang ringan atau mungkin cukup parah sehingga tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Jika Anda sedang mengalaminya, cobalah untuk mencari tahu apa penyebab sakit kepala tersebut. Pasalnya, penyebab sakit kepala pada setiap orang bisa berbeda.
Perbedaan penyebab ini memunculkan jenis sakit kepala yang berbeda pula, sehingga pengobatan yang dibutuhkan pun mungkin tak sama. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Umumnya, sebagian besar jenis sakit kepala bisa diredakan dengan perawatan rumahan menggunakan obat herbal dari bahan alami.
Berikut pilihannya:
1. Jahe
Jahe adalah rempah herbal yang diklaim mampu menjadi salah satu obat sakit kepala alami. Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Pythoter Resource membuktikan, efek pereda nyeri pada jahe sama manjurnya dengan obat sumatriptan untuk mengatasi migrain.
Tak hanya itu, jahe juga dapat mengurangi mual dan muntah yang kerap muncul bila Anda mengalami sakit kepala parah. Untuk mendapat manfaat tersebut, Anda bisa mengonsumsi bubuk jahe dalam bentuk suplemen atau diseduh bersama teh tawar.
2. Kafein
Kafein memang merupakan salah satu pemicu sakit kepala. Namun ternyata, mengonsumsi kafein juga bisa menjadi salah satu cara untuk menghilangkan sakit kepala secara alami. Bahkan, kafein dapat digunakan untuk meningkatkan efek parasetamol dalam meredakan sakit kepala, terutama sakit kepala tegang dan migrain.
Meski demikian, efek kafein pada setiap orang bisa berbeda. Anda bisa saja merasa bahan alami ini dapat memicu sakit kepala, tetapi orang lain mungkin akan merasa sakit kepala bila tidak mengonsumsi kafein. Oleh karena itu, kenali bagaimana efek kafein terhadap diri Anda sendiri.
Selain itu, pantau pula seberapa banyak kafein yang Anda konsumsi dari berbagai sumber, seperti kopi, teh, coklat, produk herbal yang mengandung kafein, atau obat yang mengandung parasetamol dan kafein. Pasalnya, mengonsumsi kafein secara berlebihan juga mungkin menimbulkan berbagai efek samping, seperti mudah tersinggung, gugup, sulit tidur, hingga masalah pada jantung.
3. Cuka apel
Obat sakit kepala alami lainnya adalah cuka apel. Menghirup uap hangat yang mengandung cuka apel diduga dapat meredakan sakit kepala akibat sinusitis. Kandungan kaliumnya pun dipercaya dapat mengurangi sakit kepala akibat migrain.
Selain itu, cuka apel juga bisa menjadi cara alami mengobati sakit kepala yang terkait dengan diabetes. Berdasarkan studi yang dipublikasikan jurnal Pharmaceutical Sciences, cuka apel dapat mengurangi kadar gula darah para penderita diabetes, yang secara tidak langsung dapat meringankan sakit kepala yang kerap ditimbulkannya.
Meski demikian, efektivitas cuka apel sebagai obat tradisional sakit kepala yang mujarab belum dapat dipastikan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.
4. Suplemen vitamin B2
Anda juga bisa memanfaatkan suplemen vitamin B2 sebagai obat sakit kepala alami. Belum dapat dipastikan mengapa vitamin B2 dapat mengurangi sakit kepala. Namun, berdasarkan studi dalam International Journal for Vitamin and Nutrition Research, suplemen B2 aman dan dapat ditoleransi dengan baik untuk mencegah gejala migrain pada orang dewasa.
Anda disarankan mengonsumsi vitamin B2 (riboflavin) tidak lebih dari 27 mg dalam sehari. Selain dari suplemen, vitamin B2 dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan, seperti telur, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, susu, dan produk yang mengandung susu.
5. Suplemen magnesium
Selain vitamin B2, mengonsumsi suplemen magnesium juga bisa menjadi cara alami lain untuk atasi sakit kepala.
Dilansir dari Migraine & Headache Australia, penderita sakit kepala migrain umumnya mengalami kekurangan magnesium dibandingkan yang tidak. Itu sebabnya, meningkatkan kadar magnesium di dalam tubuh diduga bisa mengobati serangan migrain serta mencegah serangan berikutnya.
Untuk mendapat manfaat tersebut, Anda disarankan mengonsumsi 300 mg suplemen magnesium dua kali sehari. Selain itu, beberapa makanan pereda sakit kepala yang mengandung magnesium juga bisa menjadi pilihan, seperti sayuran hijau (bayam, brokoli), biji-bijian, kacang-kacangan, kentang, buah-buahan (alpukat, apel, pisang), coklat hitam, susu dan produk susu rendah, atau gandum utuh, termasuk sereal dan oatmeal.
6. Capsaicin dari cabai
Obat alami dan herbal sakit kepala lainnya yang bisa Anda coba, yaitu capsaicin. Capsaicin adalah bagian pedas yang diperoleh atau diekstrak dari cabai. Mengonsumsi bahan alami ini diduga bisa menjadi cara untuk menghilangkan sakit kepala cluster secara alami.
Capsaicin telah banyak ditemukan di dalam produk semprot hidung yang digunakan untuk pengobatan. Adapun penggunaan rutin produk tersebut selama seminggu telah terbukti dapat mengurangi serangan sakit kepala cluster pada minggu berikutnya. Tidak hanya itu, obat tradisional ini juga diyakini dapat mengurangi keparahan sakit kepala yang dirasakan.
7. Minyak ikan
Minyak ikan juga disebut dapat menjadi obat tradisional lainnya untuk membantu meredakan sakit kepala. Berdasarkan studi kecil yang dilakukan di University of Cincinnati, orang yang mengonsumsi suplemen minyak ikan mengalami penurunan frekuensi dan tingkat keparahan serangan migrain hingga 40-50 persen.
Manfaat ini diduga berasal dari asam lemak omega-3 yang terkandung di dalamnya. Meski demikian, studi yang dilakukan tersebut masih pada lingkup kecil, sehingga dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memastikan efektivitasnya pada penderita sakit kepala. Namun yang pasti, kandungan asam lemak omega-3 yang bisa didapat dari berbagai ikan, seperti salmon atau mackerel, memang baik untuk kesehatan Anda.
8. Air
Dehidrasi bisa menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya sakit kepala. Oleh karena itu, rajin minum air putih bisa menjadi cara untuk mengobati sakit kepala secara alami, terutama bila nyeri yang dirasakan terjadi karena dehidrasi. Meski demikian, rajin minum air putih pun bisa mencegah serangan sakit kepala dan mengurangi keparahannya.
Minyak esensial sebagai obat alami sakit kepala
Tak hanya obat herbal yang dikonsumsi langsung seperti di atas, menggunakan minyak esensial juga bisa menjadi cara untuk mengatasi sakit kepala secara alami. Minyak alami ini bisa Anda gunakan dengan berbagai cara, seperti dioleskan ke dahi, diteteskan ke kompres, diteteskan ke tisu atau air kemudian dihirup, atau ditambahkan ke dalam bak mandi.
Adapun beberapa pilihan minyak esensial yang bisa Anda jadikan sebagai obat tradisional sakit kepala diantaranya:
1. Minyak peppermint
Peppermint adalah salah satu minyak esensial yang paling sering digunakan sebagai obat alami untuk sakit kepala tegang. Minyak ini mengandung mentol, yang dapat membantu otot rileks dan mengurangi rasa sakit. Anda dapat mengoleskannya ke dahi atau sekitar pelipis untuk membantu meredakan nyeri selama sakit kepala.
2. Minyak lavender
Minyak lavender telah sering digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti stres, sulit tidur, hingga mengobati gigitan serangga. Tak hanya itu, sebuah penelitian melaporkan bahwa menghirup aroma dari minyak lavender dapat membantu mengelola rasa sakit kepala dan migrain. Anda dapat menggunakan obat ini dengan mengoleskan 2-3 tetes minyak lavender ke atas bibir Anda pada saat serangan migrain terjadi.
3. Minyak rosemary
Minyak rosemary dikenal memiliki sifat antiradang dan analgesik (pereda nyeri). Berdasarkan penelitian pada 2013, minyak rosemary dapat membantu mengurangi insomnia dan mengendurkan otot, yang keduanya bisa mengobati sakit kepala. Anda bisa menggunakan minyak esensial ini sebagai obat alami dengan mengoleskan beberapa tetes ke area yang sakit dan melakukan pijatan untuk sakit kepala.
4. Minyak chamomile
Minyak chamomile juga bisa menjadi obat herbal untuk sakit kepala karena efek antiradang yang dimilikinya. Sebuah penelitian pada 2014 menyebut, minyak chamomile terbukti dapat meredakan sakit kepala pada penderitanya, terutama untuk jenis migrain.
5. Minyak kayu putih
Minyak kayu putih secara tradisional digunakan untuk membersihkan sinus dan mengurangi peradangan. Orang yang memiliki sakit kepala karena sinus yang tersumbat mungkin dapat mengurangi gejalanya dengan menghirup minyak kayu putih.
Selain itu, sebuah penelitian juga menemukan bahwa kombinasi minyak peppermint, minyak kayu putih, dan etanol dapat memberikan efek relaksasi pada otot dan pikiran, yang dapat membantu meredakan sakit kepala.
Satya Medica Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Referensi :
- Cleveland Clinic. 2020. Magnesium Rich Food. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/15650-magnesium-rich-food. Accessed November 27, 2020.
- Migraine & Headache Australia. 2020. Natural Alternatives for Migraine & Headache. https://headacheaustralia.org.au/natural-alternatives-migraine-headache//. Accessed November 27, 2020.
- National Headache Foundation. 2020. Does Caffeine Trigger or Treat Headaches?. https://headaches.org/2019/02/24/does-caffeine-trigger-or-treat-headaches/#target. Accessed November 27, 2020.
- National Headache Foundation. 2020. Fish Oil. https://headaches.org/2007/10/25/fish-oils/. Accessed November 27, 2020.
- National Institutes of Health. 2020. Riboflavin. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Riboflavin-Consumer/. Accessed November 27, 2020.
- National Institutes of Health. 2020. Magnesium. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Magnesium-HealthProfessional/. Accessed November 27, 2020.
- Selecthealth. 2020. Natural Remedies to Get Rid of a Headache. https://selecthealth.org/blog/2020/04/natural-remedies-headache. Accessed November 27, 2020.
- Göbel, H., Schmidt, G., & Soyka, D. (1994). Effect of peppermint and eucalyptus oil preparations on neurophysiological and experimental algesimetric headache parameters. Cephalalgia : an international journal of headache, 14(3), 228–182. https://doi.org/10.1046/j.1468-2982.1994.014003228.x.
- Maghbooli, M., Golipour, F., Moghimi Esfandabadi, A., & Yousefi, M. (2014). Comparison between the efficacy of ginger and sumatriptan in the ablative treatment of the common migraine. Phytotherapy research : PTR, 28(3), 412–415. https://doi.org/10.1002/ptr.4996.
- Namazi, N., Heshmati, J., & Tarighat-Esfanjani, A. (2015). Supplementation with Riboflavin (Vitamin B2) for Migraine Prophylaxis in Adults and Children: A Review. International journal for vitamin and nutrition research. Internationale Zeitschrift fur Vitamin- und Ernahrungsforschung. Journal international de vitaminologie et de nutrition, 85(1-2), 79–87. https://doi.org/10.1024/0300-9831/a000225.
- Koulivand, P. H., Khaleghi Ghadiri, M., & Gorji, A. (2013). Lavender and the nervous system. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2013, 681304. https://doi.org/10.1155/2013/681304.
- Solhi, H., Salehi, B., Alimoradian, A., Pazouki, S., Taghizadeh, M., Saleh, A. M., & Kazemifar, A. M. (2013). Beneficial Effects of Rosmarinus Officinalis for Treatment of Opium Withdrawal Syndrome during Addiction Treatment Programs: A Clinical Trial. Addiction & health, 5(3-4), 90–94. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24494164.
- Zargaran, A., Borhani-Haghighi, A., Faridi, P., Daneshamouz, S., Kordafshari, G., & Mohagheghzadeh, A. (2014). Potential effect and mechanism of action of topical chamomile (Matricaria chammomila L.) oil on migraine headache: A medical hypothesis. Medical hypotheses, 83(5), 566–569. https://doi.org/10.1016/j.mehy.2014.08.023.
- Shah, M., Spoo, M., Jeitler, M., Steckhan, N., Stange, R., Uehleke, B., & Michalsen, A. (2017). Efficacy and safety of an ethanolic solution of peppermint oil for patients with episodic tension type headache: EUMINZ® a randomized controlled trial. Zeitschrift für Phytotherapie. 38(S 01): S1-S44. https://doi.org/10.1055/s-0037-1607119.
- Iman, M., Moallem, S. A., & Barahoyee, A. (2015). Effect of Apple Cider Vinegar on Blood Glucose Level in Diabetic
Mice. Pharmaceutical Sciences. 20: 163-168. https://doi.org/10.5681/PS.2015.006.