PAZ Al KasawPengobatan Alternatif & HerbalPengobatan Komplementer & Alternatif
0

Apa itu Pengobatan Akhir Zaman (PAZ)?

Hak sehat adalah hak mutlak setiap orang. Tidak ada orang yang mau sakit dan tahu kapan datangnya penyakit. Maka, secara fitrahnya, setiap orang yang sakit definitely akan mencari obat penawar atau treatmentnya.

Baik ilmu kedokteran barat maupun kedokteran timur selalu mengedepankan sisi ilmiah dalam setiap tindakannya. Melalui periode yang panjang, melibatkan banyak pihak dan bisa dibuktikan melalui data-data yang terstandar, terukur serta terus dilakukan pengembangan dan penelitian berkelanjutan hingga hari ini.

Sebagai individu yang dilahirkan sebagai seorang muslim dan diberi kemampuan berpikir, kita distimulus untuk terus melakukan tadabbur (pendalaman) serta meneliti lebih jauh hal-hal rahasia apa saja yang terkandung dan belum terungkap, baik di dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Semua ini bertujuan untuk membuktikan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang baik, sempurna dan ilmiah.

A. Perilaku Masyarakat terhadap Pengobatan Alternatif

Sebesar 75.84% masyarakat kita memilih pengobatan alternatif dikarenakan tidak mahal serta waktu pengobatan yang tidak lama untuk menyembuhkan penyakit. Sedangkan di tinjau dari faktor psikologi sebanyak 49.6% masyarakat dominan memilih di karenakan masyarakat merasa nyaman setelah diobati dan dapat memberikan ketenangan. (1)

B. Tentang Konsep Pengobatan Akhir Zaman (PAZ) Al Kasaw

1. Sejarah Singkat PAZ Al Kasaw

Konsep Pengobatan Akhir Zaman adalah pengobatan yang bersandarkan pada cara-cara non medis, non operative dan non invasive, dimana fokus PAZ ini lebih mengedepankan sisi hasil daripada sisi benar baiknya cara yang digunakan atau ilmiah atau tidaknya metode yang diterapkan.

PAZ Al Kasaw didirikan oleh seorang Ustad bernama Haris Mujahid rahimahullah pada sekitar 7 tahun yang lalu, sekitar tahun 2015. Kata “PAZ” diusung oleh Ustad Zulkifli Muhammad Ali LC. MA (Sumatra) dan “Al Kasaw” oleh Ustad Shihab (Solo Raya).

Ustad Haris Mujahid rahimahullah adalah seorang Aeronoutical Enginering (spesialisasi struktur dan rangka pesawat terbang), Technische Universiteit Delft, Belanda. Beliau saat menemukan konsep PAZ ini, menurutnya penciptaan pesawat adalah hal paling rumit. Tulang belakang seseorang dikiaskan dengan rangka gerak utama pesawat. Berbeda dengan kapal ataupun mobil yang jika mereka rusak maka akan tetap berada di tempatnya, namun jika pesawat yang rusak, maka pasti dia akan segera jatuh dan rusak.

Konsep PAZ Al Kasaw sedang booming akhir-akhir ini dan memantik perhatian publik serta kalangan akademisi khususnya para tenaga kesehatan dan medis. PAZ sudah memiliki alumni sekitar 200.000 PAZTrooper (Baca : “Para pegiat/prajurit PAZ”). (2)

2. Definisi PAZ Al Kasaw

PAZ Al Kasaw secara harfiah artinya ”PAZ’ adalah Pengobatan Akhir Zaman, dan ‘Al Kasaw’ berasal dari Bahasa Arab yang berarti “Membungkus”. Dasar definisi ini dikutip dari Surat AL Mukminun atay 14 yang berbunyi : فَكَسَوْنَا ٱلْعِظَٰمَ لَحْمًا dimana artinya “Membungkus daging dengan tulang”

Dasar inspirasi PAZ adalah dari Al-Qur’an Surat Al Mukminun ayat 14 tentang penciptaan manusia.

ثُمَّ خَلَقْنَا ٱلنُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا ٱلْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا ٱلْمُضْغَةَ عِظَٰمًا فَكَسَوْنَا ٱلْعِظَٰمَ لَحْمًا ثُمَّ أَنشَأْنَٰهُ خَلْقًا ءَاخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحْسَنُ ٱلْخَٰلِقِينَ

Artinya:
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” 

Claim mereka : “PAZ sedang tidak menafsirkan ayat, hanya saja mendapatkan inspirasi dari ayat” (2)

3. Kaidah Dasar Konsep PAZ Al Kasaw

Menurut mereka, konsep PAZ hanyalah ada dua yaitu Tulang dan Daging. Tulang selalu dibungkus oleh daging, sementara daging adalah semua hal yang bersifat non tulang; baik itu organ, otot dan lainnya yang sifatnya membungkus tulang.

Ketika tulang bergeser, maka daging juga bergeser. Sebagaimana seseorang bergerak, maka baju juga ikut bergerak. Ketika bergeraknya tulang menyebabkan pergeseran yang extrim pada daging, maka akan menjadi penyakit.

Diantara sekian banyak tulang, ada tulang inti yaitu tulang ekor. Ketika belajar ilmu rangka maka sebetulnya tubuh manusia mengikuti pergerakan tulang ekornya. Pergerakan manusia akan menyesuaikan tulang ekornya agar tetap simetris. Ketika tulang belakang tidak normal kebanyakan orang tersebut punya penyakit. (2)

Sebagai contoh, pada kasus medis yaitu pasien membungkuk (Kifosis).

Menurut medis, Kifosis adalah penyakit kelainan tulang belakang yang menyebabkan punggung bagian atas melengkung berlebihan (membentuk bulatan), sehingga membuat seseorang tampak bungkuk. Normalnya, tulang belakang setiap orang memiliki lengkungan sebesar 25 hingga 45 derajat.

Kifosis dapat disebabkan oleh postur tubuh yang buruk, radang sendi, osteoporosis, ataupun beberapa faktor lainnya, tetapi kifosis pada anak-anak dapat muncul tanpa sebab yang jelas. Kifosis dapat menimbulkan rasa lelah serta rasa nyeri dan kaku pada punggung.

Terapi yang diberikan adalah mulai dari terapi fisik, bracing, perawatan untuk kondisi yang mendasari seperti osteoporosis serta dengan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) untuk mengurangi nyerinya. (3)

Source : Davis, Kim; 2010

Sedangkan menurut konsep PAZ Al Kasaw, orang yang membungkuk disebabkan karena tulang ekornya (tulang belakang bagian bawah) terlalu kedepan, sehingga memaksa tulang-tulang punggung atas nya untuk berkompensasi maju ke depan yang pada akhirnya membentuk huruf C melengkung/membungkuk ke depan. Maka, yang perlu ditangani adalah tulang ekornya.

Menurut mereka, tidak ada istilah pengeroposan tulang (Oesteoporosis). Mereka meyakini bahwa kasus tersebut hanyalah karena tidak pas ‘dudukan’-nya (sendi pertemuan dan tumpuannya).

4. Metode PAZ Al Kasaw

Mereka meyakini dan mengklasifikasi penyakit yang ditanganinya yaitu Asma (Paru-Paru) & Saraf Kejepit (Tulang Belakang). Dari kedua konsep ini kemudian memiliki turunan-turunan penyakit lainnya yang saat ini masih terus mereka kembangkan hingga saat ini mereka dapat menangani sekitar 80 masalah umum kesehatan.

Konsep metode pengobatan PAZ Al Kasaw yang mereka terapkan hanyalah ada 4 diantaranya : 1) Kendor, 2) Kenceng, 3) Melintir, dan 4) Kombinasi. Menurut mereka, menangani penyakit pasien sangatlah mudah, cukup perhatikan ke empat konsepnya. Jika Kendor dikencengin, sebaliknya, jika kenceng, dikendorin. Juga seperti pakaian, jika diibaratkan memelintir pakaian ke aran kanan, tinggal lakukan sebaliknya, pelintir ke kiri.

Mereka juga meyakini bahwa konsep terapi yang dilakukan oleh mereka menggunakan konsep Biomekanik dan Biomekatronik (Kelistrikan). Dan ada gerakan tambahan yang mereka sebut ‘Gerakan PR’ (Baca : “Pekerjaan Rumah”). Gerakan yang dimaksud di sini adalah gerakan-gerakan yang harus dipraktikan oleh pasien juga melibatkan keluarga dimana akan memperlancar peredaran darahnya. (2)

Gerakan PR jika di dunia medis disebut ROM (Ring of motion) dimana gerakan ini bertujuan untuk menstimulus saraf dan menjaga kapilarisasi darah tetap lancar ke seluruh tubuh sehingga pasien tetap mampu mempertahankan kemampuan daily activity nya.

C. Apakah Konsep PAZ AL Kasaw bisa menyembuhkan semua penyakit?

Mereka sendiri mengakui bahwa kemampuan mereka terbatas. Contohnya mereka tidak bisa menangani pasien dengan kasus seperti seperti : Open Fratur Os (Patang Tulang Terbuka) dimana membutuhkan antibiotik, antinyeri, anestesi, jahitan, bandage, dan dressing / rawat luka lanjutan.

Kasus seperti ini tidak boleh dipaksakan harus dengan PAZ Al Kasaw, karena metodenya sendiri non invasive (tidak membutuhkan jarum/needle untuk memberikan obat menembus tubuh dengan cara disuntik atau tindakan pembedahan) (2)

D. Kesimpulan

Secara sederhana, kami ingin memberikan beberapa opini terkait konsep Pengobatan Akhir Zaman (PAZ). Kami sebut ‘konsep’ karena memang belum ada research – research ilmiah yang bisa menguatkannya.

Dengan motivasi ukhuwah, kami menyadari bahwa maksud dan tujuan konsep PAZ Al Kasaw itu baik, ingin membantu, menyadarkan dan saling memandirikan sesama muslim dalam hal kualitas kesehatan serta mendorong adanya pengobatan alternatif dimana bisa menjadi salah satu ikhtiar selain mengikuti pengobatan medis.

Kami turut mendukung konsep pengobatan ini untuk tetap dilanjutkan dengan syarat beberapa hal yang akan kami sampaikan berikut :

1. Sebagai Pelengkap (Komplementer) – Complementary & Alternative Medicine (CAM)

Kami mendukung pengobatan ini dilanjutkan selama konsep pemahaman dan prinsip dasar pengobatannya adalah sebagai pelengkap (komplementer/alternatif) dari pada pengobatan medis modern yang saat ini ada dan bukan dijadikan sebagai pengganti. Faktanya, memang ada beberapa kasus yang tidak bisa ditangani dengan medis namun bisa dibantu dengan pengobatan alternatif, begitu sebaliknya.

Kalangan ilmu kedokteran modern menyimpulkan bahwa suatu penyakit yang menimpa seseorang di sebabkan 2 faktor yakni fisik (30%) dan non fisik (70%). Faktor fisik muncul dalam menifestasi tertentu seperti lemahnya kekebalan tubuh terhadap penyebab yakni virus, bakteri dan jamur sedangkan faktor non fisik berkaitan dengan unsur rohani, sukma, pola hidup, stres, pikiran, lingkungan dan sebagainya (2)

Tidak dibenarkan jika kita melakukan overclaim lalu meyakini dan memaksakan keyakinan itu sebagai satu-satunya pengobatan terbaik, lebih lagi mendorong untuk meninggalkan pengobatan medis yang sudah dulu ada dan masih terus berkembang hingga saat ini.

Perlu diketahui, bahwa ada empat kategori pengobatan yaitu :
– Preventive : Pencegahan
– Promotive : Promosi pendidikan kesehatan
– Curative : Pengobatan
– Rehabilitative : Rehabilitasi

Menurut laporan Kemenkes RI, pengobatan alternatif ini lebih banyak di prventive, promotive dan rehabilitative. Sedangkan, pada tahap kuratif sangat sering pada akhirnya kembali ke pengobatan medis modern

2. Adanya Research 

Ilmu kesehatan dan pengobatan adalah ilmu terapan yang dasar keilmuannya didasarkan pada hasil-hasil analisa, data dan penelitian yang valid, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk memberikan suatu treatment memerlukan diagnosa, dan untuk menegakkan diagnosa membutuhkan tujuan dan dasar-dasar instrument yang terstandar dan terkalibrasi. Sebelum menentukan tujuan pun memerlukan initial assesment dimana pengkajian nya pun membutuhkan alasan-alasan yang rasional.

Mengapa penelitian itu penting? Karena hanya dengan hasil penelitianlah sebuah pengobatan tersebut dapat dibuktikan kebenarannya, baik secara obat-obatan (Evidace-Based Medicine) dan secara praktikal (Evidance-Based Practice).

Penelitian juga sebagai quality control apakah sebuah metode atau pengobatan masih sesuai dengan perkembangan zaman atau perlu diperbaharui, diganti atau ditiadakan demi keamanan kesehatan masyarakat umum. (8)

Tahapan uji kinis penelitian (Badri, Arifin; Nurputra, Dian; (2023)

 

Prinsip Mudah membuat Evidance (Badri, Arifin; Nurputra, Dian; (2023)

 

Banyak sekali konsep-konsep pengobatan yang pada akhirnya bisa menjadi pengobatan dan diakui, karena telah melalui berbagai uji coba dan dipublikasikan secara ilmiah. Contoh :
a. Bekam (Cupping Therapy atau Al Hijamah)
b. Kerokan (Gua Sha)
c. Akupuntur
d. Tai Chi
e. Minum Green Tea dan lain sebagainya (4)

Beberapa konsep pengobatan ini sama sekali belum ada dasar ilmiahnya :
– BabyPAZ
– CouplePAZ
– PAZMaryam

Riset atau penelitian ini nantinya akan mendukung temuan yang ada dan dikategorikan ke dalam Evidance-Based Complementary and Alternative Medicine (EB-CAM). Selengkapnya apa saja tentang CAM silahkan baca:
1. Jurnal NHS : baca di sini
2. Jurnal NCI : baca di sini
3. Jurnal Hindawi.com : baca di sini

3. Bukan sebagai Bussines Oriented

Tidak bermudah-mudahan dan selalu mengedepankan testimoni, investasi dan aktivitas lainnya yang lebih nampak orientasi bisnis, namun lebih kepada diskusi profesional dan publikasi ilmiah sehingga nantinya menjadi dasar pengobatan baru dan bisa menjadi rujukan bangsa lain di seluruh dunia.

Tidak mengajak orang awam untuk belajar tentang pengobatan ini dengan kalimat persuasif sebagai tambahan pendapatan dan sejenisnya sehingga menampakkan bahwa pengobatan ini tidak benar-benar murni ‘mengobat’ tetapi hanyalah sikap sosialis dan saling mendukung atas nama agama tanpa diimbangi dengan dasar keilmuan medis yang mumpuni.

4. Tidak mudah membuka kelas-kelas pelatihan

Dari sekitar 12.000 alumni pihak PAZ sendiri mengakui bahwa tidak semua partisipan serius mengikutinya, ada yang hanya ingin tahu. Serta sebagian lagi ada diikuti oleh anak-anak. Tentu fenomena ini menjadi hal yang aneh dan keliru.

Berbicara tentang pengobatan artinya berbicara tentang keselamatan seseorang. Maka, perlu adanya tindakan pencegahan dan kehati-hatian serta tidak mudah menjadikan siapapun yang ingin belajar lalu dianggap sebagai PAZTroopers dan terverified menjadi delagasi perwakilan PAZ itu sendiri.

Sebuah disiplin ilmu harus memiliki kejelasan identitas, alat ukur, standarisasi tindakan, standarisasi pengetahuan dan skill SDMnya, pengakuan / izin pemerintah serta bisa dipertanggungjawabkan seraca ilmiah dan rasional. Tidak semua kegagalan selalu menyandarkan kepada takdir ilahi.

 

Referensi :

(1) Irma, Y., Henni, K. H., & Herlina, M. (2021). Kebiasaan Masyarakat dalam Memilih Pengobatan Alternatif. Manusia dan Kesehatan, 04, 146-155. doi: https://doi.org/10.31850/makes.v4i1.529

(2) Askam, A. (2022, February 23). Exclusive !!! Kupas Tuntas Soal PAZ (Pengobatan Akhir Zaman). FKAM Indonesia. (Umair, Interviewer) FKAM Indonesia. Retrieved January 15, 2023, from https://www.youtube.com/watch?v=QFcPm8ZXXXs

(3) Aprinda, P. (2021, March 04). Kifosis. Retrieved from Hallo Sehat: https://hellosehat.com/muskuloskeletal/tulang-sendi-lainnya/kifosis/

(4) NHS. (2022, March 01). Complementary and alternative medicine. Retrieved from National Health Service (NHS): https://www.nhs.uk/conditions/complementary-and-alternative-medicine/

(5) Wahab, A. Samik (editor). 1996. Ilmu Kesehatan Nelson, Ed. 15, Vol. 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. ISBN 979-228-467-9

(6) Ali, Iskandar. 2010. Dahsyatnya Bio Quantum Kesehatan. Jakarta: PT Agro Media Pustaka. ISBN 979-006-311-3

(7) Davis, Kim; Campbell, Anthony (editor); Mardiana, Dina (penerjemah). 2010. Buku Pintar Nyeri Tulang & Otot. Jakarta: ESENSI. ISBN 978-979-015-634-0

(8) Badri, Arifin; Nurputra, Dian; (2023, January 07). Kupas Tuntas PAZ dari Sisi Syariat & Sains. Mila Desi Anasanti Channel. (Hanif, Host). Retrieved January 15, 2023, from https://www.youtube.com/watch?v=zy3pcVC8fSs

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *